
Kira-kira sistem pengajaran yang bagaimana, metode dan strategi yang bagaimana yang tidak membuat peserta didik keluar kelas dengan tanda titik apalagi tanda pentung, tetapi tanda tanya atau tanda koma?
Seringkali siswa masuk kelas dengan tanda tanya dan keluar kelas dengan tanda titik. Artinya jawaban ditemukan di dalam kelas dan berhenti disitu, tidak di explore lagi. Siswa merasa puas dengan jawaan-jawaban dan materi-materi yang diberikan guru dan merasa cukup. Dengan demikian ilmu pengetahuan tidak tergali lagi dalam diri siswa karena tidak muncul pertanyaan-pertanyaan baru. Seharusya siswa merasa ilmu itu tidak didapatkan di dalam kelas. Tidak melihat bahwa pengetahuan bisa dicari di luar di perpustakaan di buku-buku di masyarakat atau di realitas kehidupan.
Kenapa siswa sereingkali merasa puas dengan pelajaran yang diberikan kepadanya? Karena guru menerapkan model “guru mengjar dan siswa diajar”, guru disini sebagai subjek dan siswa sebagai objek. Keaktifan ada di guru. Siswa pasif. Guru tidak memberi kesempatan siswa untuk mengembangkan pengetahuan yang telah diberikan kepadanya dan tidak memicu untuk menggalinya lebih jauh. Maka siswa keluar kelas dengan tanda titik.
Yang lebih parah lagi jiak siswa keluar kelas dengan tanda pentung. Mungkin saja tiba-tiba di halaman sekolah siswa saling mengkafirkan. Mungkin saja terjadi tawuran antar siswa. Tentu karena di dalam kelas ada sesuatu yang tidak beres. Lalu bagaimana?
sumber : http://edukasi.kompasiana.com