Pelajar Tawuran, Satu Tewas Dibacok

Tawuran antar pelajar di Sukabumi, Jawa Barat, menyebabkan satu siswa sekolah menengah kejuruan tewas akibat luka bacok, Kamis (15/7/2010).

Korban tewas akibat dianiaya puluhan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) lain pada sekitar pukul 14.30 WIB.

ilustrasi

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan korban bernama Gozali (16) yang masih duduk di kelas II itu, pada saat ditemukan menggunakan baju seragam olah raga salah satu SMK di Sukabumi.

Tawuran terjadi di persawahan di Kampung Cikirai, Desa Sukamantri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Warga yang melihat tawuran yang melibatkan puluhan pelajar yang membawa senjata tajam itu, mencoba melerai. Namun, karena kejadiannya berlangsung cepat, warga tidak bisa mencegah tawuran mereka.

Sejumlah pelajar secara membabi buta menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam di antaranya celurit.

Korban yang penuh luka sabetan benda tajam itu, kemudian oleh warga dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH untuk dilakukan visum.

Hasil visum menunjukan korban tewas karena luka parah pada bagian kepala dan perut karena sabetan benda tajam. Selain itu, tampak luka pada kaki dan paha korban.

Salah seorang warga yang menjadi saksi mata Dadin (60) mengatakan pada saat kejadian dirinya sedang mencari rumput di persawahan itu.

Saat itu terlihat korban dikejar-kejar puluhan pelajar yang masih mengenakan baju seragam sekolah sambil mengacung-acungkan senjata tajam.

"Saya melihat sebelum korban dianiaya pelajar lainnya, korban sempat berusaha melarikan diri, namun terjatuh dan akhirnya menjadi bulan-bulanan sejumlah pelajar tersebut," katanya.

Korban yang mengalami banyak luka bacok di tubuhnya itu akhirnya meninggal di tempat kejadian.

Sementara itu, Kapolresta Sukabumi AKBP Anwar mengatakan pihaknya masih melakukan memeriksa sejumlah saksi-saksi untuk mengetahui siapa pelaku yang telah menganiaya korban hingga tewas.

"Kami masih menyelidiki kejadian ini, dan masih mengejar para pelaku penganiayaan tersebut," katanya.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan SMK Pasundan M Yunus menjelaskan pelajar yang tewas itu bukan siswa di sekolahnya.

Ia mengatakan walaupun pada saat ditemukan korban mengenakan baju seragam SMK Pasundan, namun korban bukan siswa sekolah itu, dan tidak pula tercatat sebagai alumni.

Namun, dari informasi yang dihimpun, korban merupakan lulusan SD dan berstatus sebagai pengangguran yang sering mengenakan pakaian seragam SMK.