Sekolah Asing Jangan Abaikan Keindonesiaan

Kemampuan berbahasa asing bagi para pelajar sangat penting maknanya di era globalisasi saat ini. Kemampuan bahasa sangat penting, tidak hanya bahasa Inggris, tetapi juga penggunaan bahasa China.

shutterstock
Ilustrasi: Sekolah-sekolah asing diharapkan tidak melupakan nilai-nilai falsafah yang ada di Indonesia, seperti Pancasila.

Demikian hal itu dikemukakan Ketua DPR RI Marzuki Alie di sela-sela pelaksanaan sidang umum I Forum Parlemen Asia-Pasifik untuk Pendidikan (FASPPED) di Jakarta, Rabu (7/7/2010). Marzuki menambahkan, program sekolah bilingual dinilainya bagus dalam mengajarkan kemampuan anak didik berbahasa.

Sementara itu, pengamat pendidikan Prof Arief Rachman mengatakan, dirinya menyambut positif maraknya sekolah-sekolah asing membuka cabang pendidikan di Indonesia. Hanya saja, Arief mengingatkan, sekolah-sekolah asing tersebut jangan melupakan nilai-nilai falsafah yang ada di Indonesia, seperti Pancasila.

"Seharusnya nilai dasar bangsa Indonesia dapat dijadikan semacam compulsory subject, seperti halnya pendidikan tentang sejarah, sastra maupun kebudayaan Indonesia yang dapat diterapkan dan diaplikasikan di dalam kurikulum sekolah asing tersebut," ujarnya.

Dia menyayangkan, yang terjadi saat ini adalah sekolah-sekolah asing lebih mengedepankan kemampuan Matematika, Bahasa Inggris, tetapi mengesampingkan Bahasa Indonesia.

"Selama ini paradigma sekolah asing lebih mengedepankan kemampuan bahasa Inggris sebagai suatu yang bergengsi. Memang, bahasa Inggris itu harus dipelajari, namun juga jangan melupakan akhlak dan budi dari siswa tersebut," kata Arief. (sumber di sini)